Gambar Sampul Seni Budaya · Bab 7 Meragakan Adegan Fragmen
Seni Budaya · Bab 7 Meragakan Adegan Fragmen
Eko Purnomo, Deden Haerudin, Buyung Rohmanto, Julius Juih

24/08/2021 15:21:38

SMP 7 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

SENI TEATER

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

94

Kelas VII SMP/MTs

1. mengidentifikasi

berbagai

teknik

dasar

bermain

akting

teater;

2. mendeskripsikan

teknik

dasar

bermain

akting

teater

berdasarkan

olah

tubuh,

olah

suara,

dan

olah

rasa;

3. melakukan

teknik

dasar

akting

teater

berdasarkan

olah

tubuh,

olah

suara,

dan

olah

rasa;

4. mengasosiasi

teknik

dasar

akting

teater

berdasarkan

olah

tubuh,

olah

suara,

dan

olah

rasa

dengan

sikap

dan

kehidupan

sosial

budaya

di

masyarakat

;

dan

5. mengomunikasikan

penampilan

teknik

dasar

bermain

akting

teater

ber

dasar­

kan

olah

tubuh,

olah

suara,

dan

olah

rasa

secara

lisan

atau

tertulis.

Pada

B ab 7

,

siswa

diharapkan

dapat

mengapresiasi

dan

berkreasi

seni

teater,

yaitu

Meragakan

Adegan Fragmen

Bab

7

Teknik Bermain

Fragmen

Teknik Dasar Akting

Olah Tubuh

Olah Rasa

Olah Suara

Peta Kompetensi Pembelajaran

Seni Budaya

95

Amati

gambar

di

bawah

ini

dengan

saksama

lalu,

jawablah

pertanyaan

berikut.

1. Apakah

kamu

pernah

melihat

pementasan

drama?

2. Apakah

kamu

pernah

bermain

drama?

3. Bagaimana

kira

­

kira

aktingmu,

jika

kamu

bermain

drama?

4. Bagaimana

pendapatmu

dengan

melihat

gambar

pertunjukan

teater

berikut?

(Sumber:

Dok.

Teater

Tanah

Air)

Gambar 7.1

Pementasan

Malin

Kundang

(Sumber:

dokumentasi

Teater

Tanah

Air

Gambar 7.2

Pementasan

Timun

Mas

Aktivitas Mengamati

1.

Kamu

dapat

mengamati

pertunjukan

teater

dari

sumber

lain

seperti

inter­

net,

menonton

pertunjukan

melalui

VCD,

dan

sumber

belajar

lainnya.

2.

Kamu

dapat

mengamati

pertunjukan

teater

yang

berkembang

di

daerah

­

mu,

namun

kamu

juga

dapat

mengamati

pertunjukan

teater

dari

daerah

lain.

96

Kelas VII SMP/MTs

Format Diskusi Hasil Pengamatan Pertunjuk Teater

Nama

anggota

:

........................................................

Nama

pertunjukan

teater

yang

diamati :

........................................................

Hari/tanggal

pengamatan

:

........................................................

No.

Aspek yang diamati

Uraian hasil pengamatan

1.

Teknik

Olah

Tubuh

2

Teknik

Olah

Vokal

3

Teknik

Olah

Rasa

Aktivitas Menanyakan

Setelah

mengamati

pertunjukan

teater

dari

sumber

lain

seperti

internet,

menonton

pertunjukan

melalui

VCD,

dan

sumber

belajar

lainnya.

Kamu

dapat

melakukan

diskusi

dengan

teman.

1.

Bentuklah

kelompok

diskusi

dua

sampai

empat

orang.

2.

Diskusikan

pertunjukan

teater

yang

kalian

lihat

misalnya,

mengenai

olah

tubuh,

olah

vokal,

dan

olah

rasa.

3.

Untuk

memudahkan

mencatat

hasil

diskusi

gunakanlah

tabel

yang

tersedia.

4.

Kamu

dapat

menambahkan

kolom

sesuai

dengan

kebutuhan

Aktivitas Mengasosiasi

1.

Setelah

kamu

berdiskusi

berdasarkan

hasil

mengamati

pertunjukan

teater

dari

berbagai

sumber

bacalah

konsep

teknik

akting.

2.

Kamu

dapat

memperkaya

dengan

mencari

materi

dari

sumber

belajar

lainnya.

.

.

Seni Budaya

97

A. Pengertian Fragmen

Fragmen

merupakan

cuplikan

atau

petikan

sebuah

cerita,

lakon

yang

dipentas­

kan,

baik

di

atas

panggung

maupun

di

depan

kelas.

Fragmen

sering

juga

disebut

se­

buah

pementasan

teater

dengan

durasi

yang

singkat.

Pementasannya

hanya

beberapa

adegan

inti

dengan

jalan

cerita

sederhana.

Fragmen

dapat

dijadikan

sebagai

pentas

sederhana

pada

sebuah

pertunjukan

teater.

Pertunjukan

teater

biasanya

mengguna­

kan

naskah

drama

yang

cukup

panjang

dengan

banyak

babak,

maupun

adegan.

Nah,

sebelum

memainkan

naskah

teater

yang

panjang

dan

cukup

rumit,

sebagai

latihan

permulaan

dapat

memainkan

cuplikan

adegan

yang

diambil

dari

sebuah

naskah

teater

yang

sudah

ada

ataupun

membuat

naskah

sendiri.

Begitupun

pementasannya

tidak

perlu

di

atas

panggung

teater

yang

biasa

dipakai

oleh

grup

­

grup

teater.

Cukup

pentaskan

fragmen

kalian

di

depan

kelas.

Apa

itu

seni

teater?

Mari

kita

telusuri

pengertian

teater.

Teater

berasal

dari

kata

Theatron

(Yunani)

yang

artinya

tempat

pertunjukan,

ada

yang

mengartikan

gedung

pertunjukan,

ada

juga

yang

mengartikan

panggung

(

stage

).

Dalam

arti

luas

teater

adalah

segala

tontonon

yang

dipertunjukan

di

depan

orang

banyak.

Sedangkan

arti

sempit

teater

adalah

kisah

hidup

manusia

yang

ditampilkan

di

atas

pentas,

disaksi­

kan

oleh

penonton.

Media

ungkap

yang

digunakan

yaitu

percakapan,

gerak,

dan

laku

(akting)

dengan

atau

tanpa

dekorasi,

didasarkan

pada

konsep,

naskah

yang

lengkap

dengan

diiringi

ilustrasi

musik,

nyanyian

maupun

gerakan.

Penampilan

fragmen

yang

harus

didukung

oleh

kemampuan

dalam

berakting.

Dalam

seni

teater

di

kenal

dengan

beberapa

teknik

dasar

akting

seperti

yang

akan

dibahas

berikut

ini.

B. Teknik Dasar Akting Teater

Istilah

akting,

pasti

sudah

tidak

asing.

Orang

sering

dikatakan

berakting

kalau

melakukan

tingkah

laku

yang

berbeda

dari

biasanya,

atau

bertingkah

laku

me­

nirukan

tingkah

laku

orang

lain.

Apa

se ­

benarnya

yang

dimaksud

dengan

akting?

Akting

adalah

perwujudan

peran

sesuai

dengan

karakter

yang

diinginkan

oleh

naskah

dan

sutradara

baik

secara

fisik

maupun

psikis.

Peran

yang

dimainkan

oleh

aktor

sebutan

populer

bagi

pemeran

teater,

harus

sesuai

tuntutan

tokoh

bila

berlebihan

bisa

meng

akibatkan

over

acting

,

atau

aktingnya

berlebihan.

Juga

jangan

sampai

under acting

,

kekuatan

aktingnya

kurang.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.3

Latihan

dasar

akting

teater

98

Kelas VII SMP/MTs

Dari

mana

modal

akting

terse­

but?

Modal

akting

adalah

pengalaman

hidup

sehari

­

hari,

baik

pengalaman

diri

sendiri

maupun

pengalaman

orang

lain

yang

ditampilkan

kembali

di

depan

penonton.

Untuk

menampilkan

ak­

ting

yang

baik

diperlukan

latihan

yang

tekun

dan

disiplin.

Latihan

itu

meliputi

olah

tubuh,

olah

vokal,

dan

olah

rasa.

1. Olah Tubuh

Tubuh

merupakan

elemen

dasar

dalam

bermain

teater.

Tubuh

menjadi

pusat

perhatian

penonton

saat

seorang

aktor

teater

di

atas

panggung.

Tubuh

me

rupakan

bahasa

simbol

dan

isyarat

dalam

bermain

teater.

Tubuh

melalui

gestur

men

cerminkan

karakter

atau

watak

tokoh

yang

sedang

diperankan.

Fleksi

bi

li

tas

gerak

tubuh

merupakan

kemampuan

dasar

yang

harus

dikuasai

oleh

pemain

teater.

Latihan

olah

tubuh

diarah

kan

untuk

mendukung

kemampuan

pemain

dalam

mewujudkan

akting

yang

baik.

Hal

utama

yang

harus

dilakukan

pada

latihan

olah

tubuh

adalah

melakukan

latih

an

dalam

kondisi

bugar,

segar,

dan

me

nye

nang

kan.

Buat

semua

latihan

seperti

per

mainan

yang

dilaku

kan

dengan

gem

bira.

Mulai

dengan

meregangkan

se

luruh

persendian

dan

otot

tubuh.

Mulai

dari

bagian

kepala

sampai

bagian

kaki.

Atau

bisa

dibalik

dari

kaki

sampai

kepala.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.4

Latihan

olah

tubuh

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.5

Latihan

olah

tubuh

Seni Budaya

99

a.

Bagian

Kepala

Contoh

latihan

pada

bagian

kepala

berdasarkan

petunjuk

berikut

ini.

Lakukanlah

gerakan

kepala

ke

kiri

­

ke

kanan

secara

teratur,

setelah

itu

berputar

penuh

kemudian

berganti

arah

sebaliknya.

Lakukan

secara

berulang

sampai

dirasakan

cukup.

Efek

yang

akan

terasa

ringan

otot

bagian

kepala.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.6

Latihan

bagian

kepala

b.

Bagian

Tangan

Latihan

pada

tangan

ditujukan

untuk

mengolah

persendian,

kekuatan

otot

dan

kelenturan

otot

tangan.

Peng

olahan

gerak

tangan

lebih

ber

variasi

karena

dapat

dilakukan

ke

segala

arah.

Tangan

dapat

dilakukan

lurus

ke

atas,

ke

samping,

ke

depan,

memutar

telapak

tangan,

melentikkan

jari

­

jari

tangan,

serta

gerakan

lainnya.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.7

Latihan

bagian

tangan

c.

Bagian

Badan

Bagian

badan

meliputi

bagian

perut,

dada

dan

punggung.

Pengolahan

ketiga

bagian

badan

ini

memiliki

peran

penting

bagi

seorang

pemain

teater

karena

merupakan

bagian

yang

memberikan

efek

pada

sikap

tubuh

peran.

Latihan

yang

dilakukan

pada

bagian

badan

ini

dapat

dilakukan

menggerakkan

dan

melenturkan

badan

ke

depan

dengan

membungkuk,

ke

be

lakang

dengan

menekuk

pada

bagian

perut

sehingga

tubuh

melengkung

ke

belakang.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.8

Latihan

bagian

tangan

100

Kelas VII SMP/MTs

d.

Bagian

Pinggul

Bagian

pinggul

juga

penting

untuk

diolah

agar

gerakan

tubuh

lebih

lentur

dan

fleksibel.

Pada

bagian

pinggul,

gerakan

tubuh

dapat

dilakukan

ke

samping,

ke

depan,

dan

membungkuk.

• Rasakan

bagian

­

bagian

torsomu,

menjadi

berat

atau

menjadi

ringan.

• Rasakan

pergerakan

bagian

pinggul

dan

torsomu

menjadi

bisa

bergerak

bebas.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.9

Latihan

bagian

pinggul

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.10

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

A

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.11

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

I

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.12

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

E

e.

Bagian

Kaki

Kaki

memiliki

peran

penting.

Kekuatan

kaki

perlu

dilatih

sehingga

kita

dapat

tetap

tegak

berdiri

di

atas

panggung.

Berdiri

di

atas

satu

kaki

merupakan

salah

satu

latihan

keseimbangan

tubuh.

Latihkan

berbagai

pose

dengan

tumpuan

pada

kaki.

Seperti

pose

pohon

yang

kokoh

menjulang

tinggi,

batu

karang

yang

menahan

ombak,

dan

berbagai

pose

dengan

personifikasi

alam.

2. Olah Suara

Seorang

pemain

teater

harus

memiliki

kemampuan

mengolah

suara

yang

baik.

Suara

merupakan

faktor

penting

karena

sebagai

penyampai

pesan

kepada

penonton.

Penguasaan

intonasi,

diksi,

artikulasi.

Setiap

kata

yang

diucapkan

harus

jelas

dan

wajar

sesuai

dengan

tuntutan

karakter

tokoh

yang

diperankan.

Seorang

aktor

perlu

latihan

olah

suara

dengan

tahapan

­

tahapan

tertentu.

Latihan

olah

suara

da­

pat

dilakukan

dengan

mengucapkan

kata

vokal

seperti

a,

i,

u,

e,

o

sesuai

dengan

bentuk

mulut.

Nah

sekarang

cobalah

berlatih

bentuk

mulut

dalam

pengucapan

huruf

vokal

a,

i,

u,

e,

o.

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

a

,

seperti

mama,

papa,

nama,

dada

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

i

,

seperti

kata

kiki,

lili,

siri,

pipi

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

e

,seperti

dede,

tere,

tele,

lele.

Seni Budaya

101

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

u

,

misalnya

pada

kata

kuku,

duku,

lugu,

susu,

buru.

Bentuk

mulut

waktu

mengucapkan

o

,

misalnya

pada

kata

toko,

bobo,

mono,

foto,

soto.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.13

Bentuk

mulut

waktu

meng­

ucapkan

U

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.14

Bentuk

mulut

waktu

meng­

ucapkan

O

Dalam

latihan

olah

suara,

terutama

yang

berhubungan

dengan

membaca

naskah

atau

puisi,

perlu

di

perhatikan

juga

tekanan

kata,

jiwa

kalimat,

tempo,

dan

irama.

a.

Tekanan

kata:

tekanan

pada

kata

tertentu

yang

perlu

ditonjolkan

dalam

suatu

kalimat

untuk

suatu

kepentingan.

Contoh

berikut

ini

yang

digarisbawahi

adalah

kata

yang

perlu

mendapatkan

penekanan.

Penekanan

kata

dari

kalimat

untuk

menonjolkan

isi

perasaan

dan

pikiran

dari

kalimat

itu.

Sepuluh

tahun

yang

lalu

dia

terbaring.

Sepuluh

tahun

yang

lalu

dia

terbaring.

Sepuluh

tahun

yang

lalu

dia

terbaring.

Sepuluh

tahun

yang

lalu

dia

terbaring.

Sepuluh

tahun

yang

lalu

dia

terbaring.

Sepuluh

tahun

yang

lalu

dia

terbaring

.

b.

Jiwa

kalimat

merupakan

usaha

atau

teknik

menghidupkan

kalimat

dengan

bantuan

emosi

suara.

Latihkan

kata

apa”

dengan

perasaan

yang

berbeda

­

beda.

(sedih)

Apa?

(gembira)

Apa?

(marah)

Apa?

(benci)

Apa?

(malas)

Apa?

(gairah)

Apa?

(mengharap)

Apa?

dan

seterusnya.

c.

Tempo

dan

irama

Tempo

dan

irama

adalah

pengolahan

suara

dengan

memperhatikan

dina­

mika,

artinya

suara

yang

dihasilkan

tidak

monoton

tetapi

bervariasi.

Latihan

mengucap

kan

kata

dan

kalimat

dengan

berbagai

irama

yang

berbeda,

cepat,

lambat,

tegas,

dan

mendayu

­

dayu.

102

Kelas VII SMP/MTs

Aku Ingin

Karya:

Jose

Rizal

Manua

Aku

ingin

seperti

elang

terbang

mengembara

ke

negri

­

negri

yang

jauh.

Aku

ingin

seperti

tripang

menyelam

samudra

ke

lubuk

­

lubuk

yang

dalam.

Aku

belajar

ilmu

keuletan

dari

ayah

di

sawah.

Aku

belajar

ilmu

ketabahan

dari

ibu

di

rumah.

Aku

ingin

seperti

kijang

berlari

kian

kemari

ke

lembah

­

lembah

yang

curam.

Aku

ingin

belajar

dari

gunung

bagaimana

merenung.

Aku

ingin

belajar

dari

ombak

bagaimana

bergerak.

Bebek

Karya

:

Taufikq

Ismail

Bebek

kami

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek

Kwek

­

kwek

­

kwek.

Pagi

hari

mereka

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek.

Sore

hari

mereka

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek.

Dua

puluh

ekor

banyaknya

bebek

yang

kami

pelihara.

Di

kebun

yang

berpagar

bambu

sederhana.

Dedak,

rumput

,dan

jagung

makanan

nya

Air

yang

banyak

supaya

mereka

jangan

dahaga.

Pagi

hari

mereka

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek.

Sore

hari

mereka

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek.

Telurnya

kami

kumpulkan

sore

dan

pagi

Sepuluh

sampai

lima

belas

butir

hasil­

nya

tiap

hari.

Ke

sungai

kecil

mereka

kami

bawa

sekali

­

sekali.

Supaya

bebek

itu

berenang

­

renang

ber­

senang

hati.

Pagi

hari

mereka

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek.

Sore

hari

mereka

berbunyi

kwek

­

kwek

­

kwek.

Bacalah

puisi

berikut

dengan

tempo

dan

irama

berdinamika.

Seni Budaya

103

3. Olah Rasa

Akting

pada

dasarnya

menampilkan

keindahan

dan

keterampilan

seorang

aktor

dalam

mewujudkan

berbagai

pikiran,

emosi,

perasaan,

dan

sosok

peran

yang

sedang

dimainkan

sesuai

dengan

karakter.

Aktor

harus

memiliki

kemam

puan

un­

tuk

menjadi

seseorang

yang

bukan

dirinya

sendiri.

Tentu

hal

itu

bisa

terjadi

kalau

mampu

berkonsentrasi

mengolah

rasa,

dan

emosi.

Untuk

itu

seorang

pemain

teater

perlu

berlatih

konsentrasi,

perasaan,

dan

emosi

dengan

latihan

olah

rasa.

a.

Latihan

Konsentrasi

Latihan

konsentrasi

adalah

latihan

memusatkan

pikiran

kita

pada

suatu

objek

sesuai

dengan

tujuan.

Misalnya,

pikiran

fokus

pada

hapalan

naskah,

lawan

main,

dan

pada

permainan

di

atas

panggung.

Pikirannya

tidak

terbagi

dengan

berbagai

hal

yang

lain.

Lakukan

latihan

permainan

kosentrasi,

dua

orang

berhadapan,

satu

orang

ditugaskan

untuk

diam

tanpa

emosi,

sementara

kawanmu

berusaha

menggoda

sekuat

tenaga

bahkan

sampai

lawannya

tertawa.

Lakukan

sebaliknya,

atau

per­

mainan

konsentrasi

memandang

benda

tertentu

tanpa

boleh

bicara,

sementara

teman

lain

tiba

­

tiba

mengganggu

dengan

bunyi

­

bunyian,

atau

mengajak

bicara

dan

mengajak

pergi

tergodakah?

Kalau

masih

tergoda

masih

belum

konsentrasi,

coba

lagi

dengan

permainan

yang

lain.

b.

Latihan

Imajinasi

Latihan

imajinasi

adalah

latihan

mengolah

daya

khayalmu,

seolah

­

olah

hal

itu

terjadi

saat

ini

dan

kamu

rasakan.

Latihan

ini

bisa

dilakukan

sendiri

­

sendiri

atau

berimajinasi

bersama.

Lakukan

permainan

imajinasi,

misalnya

kamu

ber

majinasi

pergi

berpetualangan

ke

hutan

belantara,

mendaki

puncak

yang

tinggi,

menuruni

jurang

yang

curam

dan

bertemu

dengan

berbagai

binatang

baik

yang

jinak

maupun

yang

buas.

Menemukan

juga

berbagai

situasi

seperti

air

terjun

yang

menyegarkan,

pohon

yang

tumbang,

kehujanan

atau

pun

merasakan

gu­

nung

yang

akan

meletus.

Pada

saat

latihan,

kamu

bisa

menentukan

suasana

­

suasana

yang

berbeda.

Se­

hingga

imajinasi

kamu

menjadi

beragam.

Kamu

bisa

menentukan

suasana

dengan

berbagai

situasi,

seperti

saat

kota

­

kota,

di

laut,

dan

di

sawah.

Lakukanlah

per­

mainan

imajinasi

ini

dengan

teman

­

temanmu

pasti

menyenangkan.

c.

Latihan

Ingatan

Emosi

Latihan

ini

adalah

latihan

mengingat

­

ingat

lagi

berbagai

emosi

yang

pernah

kamu

alami

ataupun

pernah

melihat

orang

lain

dengan

emosinya.

Seperti

meli­

hat

orang

sedih,

gembira,

marah,

kecewa,

ragu

­

ragu,

putus

asa,

kegelian,

lucu,

tertawa

terbahak

­

bahak

dan

berbagai

emosi

lainnya.

Kemudian,

emosi

­

emosi

itu

ditampilkan

satu

persatu

saat

latihan

sehingga

akan

tampak

dalam

ekspresi

wajah

dan

tubuh.

Ingat

­

ingat

dan

tampilkanlah

salah

satu

emosi

tersebut

dan

teman

mu

akan

melihat

ekspresimu

dengan

menarik.

Cari

lagi

bentuk

­

bentuk

atau

buat

sendiri

permainan

­

permainan

tentang

konsentrasi,

imajinasi,

dan

ingatan

emosi

sehingga

latihan

teatermu

menjadi

kreatif

juga

menyenangkan.

i

104

Kelas VII SMP/MTs

Lakukanlah

beberapa

ekspresi

wajah

berikut

juga

dengan

bahasa

tubuh

dengan

konsentrasi,

imajinasi,

dan

ingatan

emosi.

(Sumber:

Dok.

Kemdikbud)

Gambar 7.15

Berbagai

ekspresi

Aktivitas Mengomunikasikan

1.

Buat

tulisan

tentang

pertunjukan

teater

yang

dibawakan

oleh

kelompok

lain.

2.

Tulisan

maksimum

50

kata

dan

berdasarkan

hasil

pengamatan

yang

dilakukan

oleh

salah

satu

kelompok.

3.

Tulisan

memberikan

kritik

yang

membangun

sehingga

kamu

dan

teman

menge

ta

hui

kelemahan

dan

kekurangan

sehingga

dapat

melakukan

pertunjuk­

an

teater

lebih

baik

lagi

Seni Budaya

105

C. Uji Kompetensi

1.

Uji

Penampilan

Berikan

penilaian

secara

bergantian

dengan

menggunakan

tabel

berikut

ini!

(Penilaian

bermain

secara

kelompok)

No.

Aspek yang dinilai

Skor

P

enilaian

A

B

C

D

86-100

71-85

56-70

< 55

1.

Dapat

mengucapkan

suku

kata berakhir fonem

U

2.

Dapat

mengucapkan

suku

kata berakhir fonem

A

Keterangan

A. Jika

dapat

mengucapkan

suku

kata

berakhir

fonem

U

dengan

sangat

baik.

B. Jika

dapat

mengucapkan

suku

kata

berakhir

fonem

U

dengan

baik.

C. Jika

dapat

mengucapkan

suku

kata

berakhir

fonem

U

dengan

cukup

baik.

D. Jika

dapat

mengucapkan

suku

kata

berakhir

fonem

U

dengan

kurang

baik.

D. Rangkuman

Seorang

pemain

teater

penting

untuk

memiliki

kemampuan

teknik

dasar

akting

teater.

Ada

tiga

kemampuan

dalam

teknik

dasar

akting

teater

yaitu;

(1)

olah

tubuh;

(2)

olah

suara;

dan

(3)

olah

rasa.

Ketiga

kemampuan

tersebut

merupakan

satu

ke­

atuan

utuh.

Olah

tubuh

berfungsi

untuk

fleksibilitas

gerak

sehingga

pemain

dapat

melaku­

kan

bahasa

tubuh

dengan

baik.

Olah

suara

berfungsi

agar

pemain

memiliki

kemam­

puan

intonasi,

dan

artikulasi

secara

baik.

Olah

rasa

berfungsi

agar

pemain

mampu

memusatkan

pikiran

dan

memainkan

daya

khayal

dan

emosinya

untuk

menghayati

karakter

tokoh

yang

dimainkan.

E. Refleksi

Bermain

teater

tidak

hanya

mengembangkan

kemampuan

menjadi

seorang

aktor

atau

pemain

tetapi

juga

berlatih

dan

belajar

memupuk

kecerdasan

berpikir,

kerja

sama,

disiplin,

tanggung

jawab,

dan

menghargai

orang

lain.

s